Pelatihan Menulis PGRI Gelombang 19 dan 20
Resume ke-6 : Jum’at,23 Juli 2021 pukul 19.00 WIB
Narasumber : Aam Nur Hasanah,S.Pd
Gelombang :19
Nama : Sri Andayani
Asal sekolah : SMPN 6 Sidoarjo
“Apapun
keadaanmu tetaplah menulis karena di sanalah duniamu” (Sri Andayani)
Saya mencoba
menulis resume ke-6 ini dengan semangat yang tersisa pada saya, walaupun saya
tidak mengikuti kuliah ini secara langsung karena suatu sebab yang tidak
bisa saya tinggalkan.
Ketika saya
menulis resume ke-6 ini saya juga masih belum menyelesaikan resume yang ke-4
dan ke-5. Saya memang ketinggalan materi kuliah ini beberapa kali dan rasanya
saya sangat kehilangan momen berharga.
Kenapa saya
justru harus mendahulukan yang ke-6 dan bukan yang ke-5 atau Ke-4
sebelumnya? Alasannya sederhana saja, materi itulah yang tertangkap oleh saya ketika
pertama saya membuka kelas menulis ini. Di situ sudah banyak link-link blog resume
dari teman-teman peserta. Saya baca satu persatu dan saya berikan komen saya.
Dari situ sedikitnya saya paham sedikit tentang materi pelatihan hari itu.
Tetapi saya masih harus membaca materi seutuhnya agar saya lebih memahaminya.
Apa alasan
saya sampai tertinggal beberapa kali pada kuliah menulis ini? Alasannya
sudah pasti bukan karena malas tetapi pada saat yang bersamaan saya sedang
mengalami musibah. Ibu saya jatuh sakit dan saya harus merawatnya. Beliau
adalah orang tua saya satu-satunya yang masih ada hingga seminggu yang
lalu itu, tetapi hari ini beliau sudah meninggalkan saya untuk
selama-lamanya. Semoga Allah SWT menerima segala amalannya dan mengampuni semua
dosanya. Saya masih berduka untuk itu. Semoga almarhumah kembali ke
hadapan Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa dengan tenang dan damai.
Baiklah,sekarang
saya menuliskan resume ke-5 materi kuliah tanggal 23 Juli 2021 yang bertema “Menulis
Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi.” Materi yang sangat sarat ilmu dan inspiratif
ini dibawakan oleh seorang narasumber yang super hebat yakni ibu Aam Nur
Hasanah,S.Pd, beliau adalah peserta pelatihan gelombang 8 yang juga Sang Juara
1 Lomba Blog PGRI Tingkat Nasional Maret 2021.
Acara malam
itu dimoderatori oleh ibu Maesaroh, Sang blogger milenial. Beliau membagi acara
menjadi 3 sesi, antara lain:
1. Pembukan
2. Penjabaran
Materi(19.00-20.00)
3. Tanya
-jawab(20.00-21.00)
4. Penutup
(21.00-selesai)
Inilah awal mula perjalanan
karier ibu Aam Nur Hasanah dari sebagai penulis, blogger,moderator, hingga
menjadi editor.
Bukan berarti
tanpa kegagalan. Seperti halnya pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak
retak,” setiap orang memiliki kelemahan dan ibu Aam mengakui sendiri bahwa beliau
mengalami kegagalan pada awal mula di pelatihan gelombang 8. Namun, kegagalan
itu tidak lantas membuatnya patah semangat. Justru itulah yang memacu jiwanya
untuk dapat berprestasi pada gelombang pelatihan berikutnya.
Dan
yang paling dirasakan sangat mempengaruhinya adalah dukungan dan dorongan
motivasi dari para narasumber yang senantiasa melecutnya sehingga membuatnya
terus bergerak maju. Buku Solo (Mengukir Mimpi Jadi Penulis) yang menjadi
impiannya telah terbit. Itulah jalan muda bagi dirinya mulai terbuka. Impiannya
untuk disebut sebagai penulis sudah tercapai.
Keberhasilannya
ini memacunya untuk berkarya lagi dengan menerbitkan bukunya yang kedua yaitu”Kunci
Sukses Menjadi Moderator Online.” Beliau memilih judul itu berdasarkan
pengalamannya menjadi moderator di kelas pelatihan menulis online ini.Step by
step berbagai peran beliau rangkul. Belaiu pandai memanfaatkan kondisi dan
peluang, juga kemampuannya.Satu peran teraih lalu menginginkan peran lainnya.
Itu syah-syah saja bahkan patut dijadikan tuladan bagi peserta lain yang
membutuhkan motivasi untuk terus bangkit dan berkembang.
Akhirnya dari
seorang penulis kemudian naik tingkat menjadi moderator lalu melecutnya menjadi
seorang kurator lalu kesempatan menjadi seorang editor pun datang. Begitulah
pada akhirnya jika Tuhan sudah membuka pintu rejeki dan kemudahan bagi hambahNya
pastilah itu akan terjadi senyampang seorang itu memiliki keyakinan dan
berusaha untuk mewujudkannya dengan hidayahNya.
Keberhasilan demi
keberhsilan tidak lantas membuatnya pongah sebagai penulis dan enggan untuk
menulis lagi.Tetapi perasaan miskin ilmu tetap dipegangnya kuat-kuat hingga
baliau tidak ragu lagi untuk terus menimbah ilmu diberbagai kesempatan. Selain itu
beliau juga mencoba mengukur kemampuannya di dalam event-event kepenulisan. Dan
jerih payahnya itupun memberinya hasil. Dari sekian peserta di lomba blog HUT
AISEI, beliau msuk 10 besar.Prestasi ini lebih mempresser dirinya untuk
lebih giat lagi menulis di blognya hingga pada saat lomba blog yang
diselenggarakan oleh PGRI beliau menjurai peringkat pertama. Sungguh suatu
prestasi yang sangat luar biasa dan patut dijadikan suri tuladan bagi peserta
atau guru lainnya.
Dari seorang
blogger kemudian beliau melirik profesi lain yang tidak jauh dari dunia tulis
menulis yaitu menjadi seorang editor, yang tugasnya yaitu mengedit calon buku
karya orang lain.
Beberapa
pertanyaan dari para peserta antara lain:
1. Apa
syarat yang harus dipenuhi sebgai seorang curator dan editor?
Jawabnya,
seorang curator harus bisa mengajak peserta untuk membuat satu buku antologi,
menampung naskah dari peserta,berkomunikasih dengan mereka dengan baik, dan
bekerja sama dengan penerbit.
2. Syarat
utama menjadi editor:
Jawabnya: Seorang editor haruslah menguasahi PUEBI,
paham dengan fungsi tanda baca dan penggunaan huruf kapital.
3. Bagaimana
cara memupuk semangat?
Jawabnya:
Untuk memupuk semangat yang mulai luntur beliau mencari sang inspirator dan
motivator. Dan bagi beliau Om Jay dan Bu Kanjeng adalah orang-orang yang
dimaksud.
4. Pernakah
merasa putus asa?
Jawabnya:Tentu
saja beliau pernah putus asa tetapi beliau belajar dari teman
Beberapa tips
yang penting dari beliau antara lain:
1. Jika
narasumber memberikan link blog peserta harus blog walking
2. Berikan
komentar ketika blog walking
3. Jika
narasumber memberikan PPT peserta harus menyimpulkannya
4. Jika
narasumber memberikan link youtube peserta harus mengunjunginya
5. Berikan
sentuhan pengalaman pribadi pada resume anda atau beri ayat al-qur’an untuk
memberi motivasi
6. Buatah
skala prioritas jika mengalami berbagai hambatan
7. Buatlah
branding untuk diri sendiri sehingga anda mudah dikenali oleh orang lain
8. Harus
peka dengan lingkungan terdekat kita untuk mencari sumber-sumber ide penulisan
9. Menulis
sajalah tanpa memikirkan apa yang kita tulis itu bagus atau buruk. Kalau tidak
segera dimulai kapan lagi karena menulis adalah proses dan harus dilatih.
10. Jika sedang
menulis novel tetapi mandeg berhenti dulu lanjutkan kelas menulisnya kalau
sudah final baru dilanjut lagi
11. Untuk menjadi
penulis handal tulislah dari hal-hal yang paling sederhana missal tentang
siswa, teman dsb
12. Cara membuat
konsistensi pada tulisan yang menggantung dengan membuat titik fokus, kerjakan
satu dulu baru berikutnya, jangan semuanya justru terbengkalai. Jika kita
sedang lelah rehat dulu, baca buku,istrahat cari inspirasi dengan nonton tv,
googling, gabung di grup-grup menulis,dsb.
13. Cara
mengatasi benturan-benturan antara lain membenahi kesalahan-kesalahan
sebelumnya. Mengurangi jenis antologi dan memperbanyak buku solo
14. Waktu yang
paling tepat untuk menulis adalah malam
15. Buatlah
resume dengan passion sendiri jangan menjiplak
16. Menulislah
dari hal-hal yang kecil terlebih dan sederhana terlebih dahulu
Pesan
terakhir dari narasumber:
“Jadilah
manusia yang bermanfaat bgi orang lain melalui tulisanmu”
#Pelatihan
Menulis PGRI gelombang 19 dan 20
#Menulis di
blog
#Menulis Bersama
Om Jay
Innalillahi wabinna ilaihi rojiun. Semoga almarhumahbditempatakan di tempat tebaik dibsisi Allah. Dalam keadaan berduka, ibu masih bisa menghasilkan karya yang kuar biasa. Semoga lelah ibu dalam merawat almarhumah semasa hidupnya menjadikan amal ibadah pembuka pintu surga bagi ibu. Juga sebagai jalan keridhoan Allah dalam kegiatan belahar ini khususnya, dan kehidupan yang luas pada umumnya. Semangat terus, ya Bu.
BalasHapusAamiin. Terima kasih supportnya
HapusAamiin. Terima kasih atas doa dan supportnya
BalasHapus