Jumat, 30 Juli 2021

Pelatihan Menulis PGRI gelombang 19 dan 20

Resume ke-9

Tema.            : Writer's block

Narasumber: Ditta Widya Utami,S. Pd

Moderator   :  Maesaroh

Waktu.         :  Jum'at,  31 /7/21




                Pelatihan malam ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Narasumber mebawa peserta untuk larut dalam diskusi kecil.

           Mbak Ditta Widya Utami , sang narasumber cantik mengawali diskusi dengan melemparkan sebuah gambar untuk para peserta. Mbak Dita memberi tantangan pada peserta, dalam waktu 15 menit,peserta harus bisa membuat tulisan apa saja tentang gambar tersebut yaitu gambar wayang. 

           Dalam waktu singkat sudah banyak yang mengirimkan tulisannya,ada yang berupa puisi, artikel, opini dan sebagainya.Lalu apa tujuan sebenarnya dari tantangan itu, apakah mbak Ditta hanya ingin bermain-main saja dengan para peserta? Ataukah hanya ingin mengetes kemampuan peserta tentang kepintarannya menulis?  Dan memang para peserta yang sudah mengirimkan tulisannya patut diacungi jempol karena dalam waktu yang singkat sudah mampu  membuat tulisan indah dan juga bagus. Itu sungguh menandakan  konsentrasi  penuh dari para peserta  dalam mengikuti pelatihan ini. Terbukti mereka sangat fokus. Dan fokus sangat diperlukan dalam menulis. Itulah tujuan dari tantangan mbak Dita dengan gambar itu. 

Sebuah awal pembuka kelas yang sangat bagus dengan sedikit diskusi kecil  yang sangat cantik  untuk menarik peserta pada tema yang sebenarnya yaitu writer's block atau kebuntuan dalam menulis.

Ada beberapa sebab kenapa penulis mengalami writer's block. Diantaranya adalah

1.  Penulis mencoba beralih ke metode atau teknik baru dalam tulisannya

2. Kelelahan fisik maupun mental

3.Stress

4. Terlalu perfectionist

Seperti misalnya kita yang  terbiasa menulis genre cerpen, puisi atau artikel, lalu tiba tiba kita tertarik ikut kelas menulis novel lalu kita diminta menulis novel. Akhirnya kita bingung karena gak tahu apa yang harus kita  tulis,kita kehilangan ide atau inspirasi, kita sedang mengalami writer's block atau macet menulis. 

Tahukah makna dari writer's block?  Mbak Ditta telah memberikan definisi yang diambil dari wikipedia yaitu  sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Jika penulis mengalami kondisi itu biasanya ia lalu meninggalkan novel yang belum jadi tersebut alias mengambang. 

Lalu siapa saja yang bisa mengalami writer's block? Ini bisa dialami siapa saja baik penulis pemula maupun penulis mahir.

Bagaimanakah cara mengatasi kondisi writer's block yang datang pada kita?  

Mbak Ditta memberikan beberapa contoh dari pengalamannya  ketika dia mengalami writer's block yaitu dengan jalan-jalan, naik motor, membaca buku, novel kesukaan,  dan sebagainya. Intinya mengalihkan otak kita pada hal-hal yang sifatnya menghibur dan  menyenangkan hingga mengurangi beban mental dan spiritual kita. Tidak harus mahal dan menghabiskan jutaan rupiah. Yang terpenting apa saja yang membuat kita hepi. Kalau sudah begitu pikiran kita akan  segar dan bisa melanjutkan menulis lagi  dan jangan  menunda-nundanya lagi.segeralah  diselesaikan

 Cara lain untuk mengatasi yaitu membuat outline atau catatan-catatan sehingga memudahkan  untuk melanjutkan tulisan tersebut. Saya biasa menggunakan color note untuk membuat catatan catatan kecil di hp saya, sehingga kemanapun saya pergi  ataupun dalam kondisi apa saja saya mencatatnya di situ,misal ketika ada seminar atau webinar saya mencatatnya di situ.

Satu lagi tips dari mbak Dita yaitu hafalkan kapan saatnya golden timemu untuk menulis. Setiap orang memiliki golden time yang berbeda. Kalau saya lebih suka menulis pada malam hari di mana  pada saat itu saya sudah terbebas dari segala tanggung jawab pekerjaan baik urusan mengajar atau rumah. Saya bisa menulis hanya pada  kondisi jiwa dan raga tenang. Dan itu saya temukan pada malam hari.

Permasalahan dari pak Mulyadi yang juga sedang mengalami writer's block  karena harus mengubah outline penulisan.mbak Dita mencoba membantu solusinya dengan cara beliau harus menambah referensi baca dan juga harus di cek dulu taknis tulisannya . Satu pertnyaan dari ibu Netty dari Ntt adakah bagaimana cara mengatasi tulisan yang tak beraturan, solusinya yaitu dengan terus konsisten menulis dan menambah jam terbang  menulis, dan selanjutnya melakukan self editing pada tulisan kita.

"Jika kamu lelah istirahatlah, jika kamu  sakit berobatlah, jika kamu putus asa maka segera bangkitlah, jika kamu bersedih bergembiralah, jika kamu kehabisan bahan  membacalah"

#Pelatihan Menulis PGRI

#Menulis bareng Om Jay

#Menulis di blog 




13 komentar: