Pelatihan Menulis PGRI
gelombang 19 dan 20
Resume ke-9
Tema. : Writer's block
Narasumber: Ditta Widya Utami,S. Pd
Moderator : Maesaroh
Waktu. : Jum'at, 31 /7/21
Pelatihan malam ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Narasumber mebawa peserta untuk larut dalam diskusi kecil.
Mbak Ditta Widya Utami , sang narasumber cantik mengawali diskusi
dengan melemparkan sebuah gambar untuk para peserta. Mbak Dita memberi
tantangan pada peserta, dalam waktu 15 menit,peserta harus bisa membuat tulisan
apa saja tentang gambar tersebut yaitu gambar wayang.
Dalam waktu singkat sudah banyak yang mengirimkan
tulisannya,ada yang berupa puisi, artikel, opini dan sebagainya.Lalu apa tujuan
sebenarnya dari tantangan itu, apakah mbak Ditta hanya ingin bermain-main saja
dengan para peserta? Ataukah hanya ingin mengetes kemampuan peserta tentang
kepintarannya menulis? Dan memang para peserta yang sudah mengirimkan
tulisannya patut diacungi jempol karena dalam waktu yang singkat sudah
mampu membuat tulisan indah dan juga bagus. Itu sungguh menandakan
konsentrasi penuh dari para peserta dalam mengikuti pelatihan ini.
Terbukti mereka sangat fokus. Dan fokus sangat diperlukan dalam menulis. Itulah
tujuan dari tantangan mbak Dita dengan gambar itu.
Sebuah awal
pembuka kelas yang sangat bagus dengan sedikit diskusi kecil yang sangat
cantik untuk menarik peserta pada tema yang sebenarnya yaitu writer's
block atau kebuntuan dalam menulis.
Ada beberapa sebab kenapa
penulis mengalami writer's block. Diantaranya adalah
1. Penulis mencoba
beralih ke metode atau teknik baru dalam tulisannya
2. Kelelahan fisik maupun
mental
3.Stress
4. Terlalu perfectionist
Seperti misalnya
kita yang terbiasa menulis genre cerpen, puisi atau artikel, lalu tiba
tiba kita tertarik ikut kelas menulis novel lalu kita diminta menulis novel.
Akhirnya kita bingung karena gak tahu apa yang harus kita tulis,kita
kehilangan ide atau inspirasi, kita sedang mengalami writer's block atau macet
menulis.
Tahukah makna dari
writer's block? Mbak Ditta telah memberikan definisi yang diambil dari
wikipedia yaitu sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis
atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Jika penulis mengalami
kondisi itu biasanya ia lalu meninggalkan novel yang belum jadi tersebut alias
mengambang.
Lalu siapa saja
yang bisa mengalami writer's block? Ini bisa dialami siapa saja baik penulis
pemula maupun penulis mahir.
Bagaimanakah cara
mengatasi kondisi writer's block yang datang pada kita?
Mbak Ditta
memberikan beberapa contoh dari pengalamannya ketika dia mengalami
writer's block yaitu dengan jalan-jalan, naik motor, membaca buku, novel
kesukaan, dan sebagainya. Intinya mengalihkan otak kita pada hal-hal yang
sifatnya menghibur dan menyenangkan hingga mengurangi beban mental dan
spiritual kita. Tidak harus mahal dan menghabiskan jutaan rupiah. Yang
terpenting apa saja yang membuat kita hepi. Kalau sudah begitu pikiran kita
akan segar dan bisa melanjutkan menulis lagi dan jangan
menunda-nundanya lagi.segeralah diselesaikan
Cara lain
untuk mengatasi yaitu membuat outline atau catatan-catatan sehingga
memudahkan untuk melanjutkan tulisan tersebut. Saya biasa menggunakan
color note untuk membuat catatan catatan kecil di hp saya, sehingga kemanapun
saya pergi ataupun dalam kondisi apa saja saya mencatatnya di situ,misal
ketika ada seminar atau webinar saya mencatatnya di situ.
Satu lagi tips
dari mbak Dita yaitu hafalkan kapan saatnya golden timemu untuk menulis. Setiap
orang memiliki golden time yang berbeda. Kalau saya lebih suka menulis pada
malam hari di mana pada saat itu saya sudah terbebas dari segala tanggung
jawab pekerjaan baik urusan mengajar atau rumah. Saya bisa menulis hanya
pada kondisi jiwa dan raga tenang. Dan itu saya temukan pada malam hari.
Permasalahan dari
pak Mulyadi yang juga sedang mengalami writer's block karena harus
mengubah outline penulisan.mbak Dita mencoba membantu solusinya dengan cara
beliau harus menambah referensi baca dan juga harus di cek dulu taknis
tulisannya . Satu pertnyaan dari ibu Netty dari Ntt adakah bagaimana cara
mengatasi tulisan yang tak beraturan, solusinya yaitu dengan terus konsisten
menulis dan menambah jam terbang menulis, dan selanjutnya melakukan self
editing pada tulisan kita.
"Jika kamu lelah istirahatlah, jika kamu sakit berobatlah, jika kamu putus asa maka segera bangkitlah, jika kamu bersedih bergembiralah, jika kamu kehabisan bahan membacalah"
#Pelatihan
Menulis PGRI
#Menulis
bareng Om Jay
#Menulis di blog
Bagus Bu, tetap semangat menulis
BalasHapusTerima kasih
HapusTerima kasih supportnya.Masih banyak tipo rupanya
BalasHapusWaaah keren sudah diramu dengan bahasa sendiri. Oh iya, sedikit koreksi, moderatornya Bu Mae, Bun ... Bukan Bu Aam 😊🙏🏻
BalasHapusOh iya maaf, tetapi gak bisa ngedit komentar ya,susah. Maaf
BalasHapusLuar biasa lengkap Bu
BalasHapusTerima kasih bu Amalia
BalasHapuswow, sangat menginspirasi...
BalasHapusTerima kasih supportnya
HapusLuar biasa...pertahankan.
BalasHapusTerima kasih
HapusHbt. Ditulid dgn bahasa sendiri. Lanjutkan
BalasHapusTerima kasih krisannya
BalasHapus🙏
BalasHapus