Senin, 20 April 2020

Aku Cinta Bahasa Indonesia

Mendunia dengan Bahasa Indonesia. Mungkinkah?

 Oleh: Sri Andayani,S.Pd

Di benak saya, ada pemikiran kalau bahasa Indonesia akan mampu mendunia di abad milenia ini. Apakah itu mungkin? Sebagian orang ada yang ragu dengan kemungkinan itu, ada yang merespon biasa saja, tetapi ada juga yang merasa optimis, dan saya termasuk salah satunya. Saya pernah membaca pendapat serupa di sebuah artikel koran ketika masih kuliah sekitar tahun 1990-an. Dalam kurun waktu hingga sekarang, saya melihat sudah banyak perkembangan. Banyak fakta yang membuktikan kalau bahasa Indonesia sudah merambah dunia Internasional saat ini. Banyak orang luar negeri yang berbondong-bondong mempelajarinya untuk berbagai keperluan dan alasan. Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita bahas definisi tentang makna kata mendunia. Apa kriteria mendunia di sini? Mendunia artinya menuju dunia luas atau go international (Kamus Bahasa Baku Indonesia). Itu berarti bahwa Bahasa Indonesia akan digunakan di forum-forum resmi maupun tidak resmi di tingkat internasional. Dengan kata lain, akan ada banyak negara di dunia yang aktif mengunakannya untuk keperluan komunikasi antar negara. Segala keperluan baik ekonomi, bisnis, budaya, serta hubungan sosial antar masyarakat di dunia akan mempergunakan bahasa kebanggaan bangsa Indonesia itu. Saya merasa sangat bangga seandainya fenomena itu terjadi di abad milenia ini, yaitu bahasa Indonesia akan menjadi salah satu bahasa Internasional. Setujukah anda? Bagi saya pribadi, kemungkinan itu sangantlah besar. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Itu bisa menjadi kenyataan. Saya sangat optimis. Karena, selama kurun waktu hampir 74 tahun merdeka, bahasa Indonesia berkembang begitu cepat. Bahasa Indonesia banyak mengalami penambahan kosa kata, baik itu yang berasal dari hasil akulturasi budaya antar daerah, juga pengaruh akulturasi dengan negara lain. Semua itu menambah khasanah perbendaraan kata-kata baru. Ini adalah bukti bahwa Bahasa Indonesia sudah merambah ke dunia luar melalui pertukaran budaya antar masyarakat bangsa di dunia. Era global dan perdagangan bebas membuka peluang itu lebih luas lagi. Sekarang Negara-negara di dunia banyak yang sudah mengenal bahasa kita itu. Masyarakat dunia saat ini sedang mencondongkan pandangannya kearah negara kita Indonesia. Ibarat pepatah negara kita sedang cantik-cantiknya. Sedang merekah senyumnya. Masyarakat manca negara tertarik dan berhasrat untuk datang. Tentu saja, hal ini karena kondisi jiwa dan raga Indonesia yang sehat walafiat. Negara Indonesia di pandang cukup aman untuk dikunjungi untuk berbagai keperluan. Rakyat hidup sejahtera, dalam tanda kutip dilihat dari daya beli masyarakat tinggi juga di lihat dari banyaknya kunjungan orang Indonesia ke luar negeri. Ini menunjukkan adanya stabilitas keamanan dan ekonomi yang cukup kondusif. Apalagi belahan dunia bagian barat sedang mengalami krisis ekonomi di sebabkan adanya perang dagang antara Amerika dan Cina. Sehingga banyak Negara-negara di dunia, terutama Eropa, Afrika, Amerika juga Asia, memalingkan pandangannya ke negara kita, Mereka menganggap pemerintah telah mampu menstabilkan kondisi negaranya. Kita tahu bahwa kondisi stabil adalah modal utama menuju kemajuan bangsa, sekaligus sebagai langkah awal menuju dunia baru yaitu Era global.Tidak akan ada keterbatasan hubungan antar bangsa. Mereka bisa berbaur satu sama lain, bisa bekerja di negara lain, bisa memilih tinggal di negara lain dan menikah dengan orang dari negara lain yang mereka kenal, Dan pada Era inilah, saatnya kita harus lebih giat lagi mengenalkan bahasa Indonesia agar bisa di kenal dan dipergunakan oleh masyarakat dunia. Peluang yang sangat besar itu jika di atur benar-benar oleh Negara, sudah pasti akan terwujud. Rakyat Indonesia harus pandai-pandai menciptakan peluang atau membuat terobosan baru agar bahasa Indonesia bisa memegang peran di dunia internasional serta kedudukannya di perhitungkan di arena pergaulan dunia. Ada banyak faktor yang memungkinkan bahasa Indonesia bisa mendunia, antara lain: 1. Tata bahasanya yang simple dan fleksibel serta mudah dipahami oleh penuturnya. Selain itu luwes dan mampu mengikuti dinamika perkembangan bahasa dan budaya masyarakat di dunia. Sehingga Bahasa Indonesia siap menerima masukan-masukan baru dari perubahan itu tanpa meninggalkan bentuk kebakuannya. Misalnya, karena perkembangan teknology sehingga muncul istilah-istilah baru yang justru menambah kekayaan kosa kata bahasa Indonesia. Contohnya antara lain: gawai, ranala, ponsel, tetikus, warganet, daring, luring dan masih banyak lagi sebagai hasil dari perkembangan dunia IT dan jejaring social (MEDSOS). Untuk itu di perlukan campur tangan ahli bahasa untuk menciptakan kamus bahasa Indonesia baru yang bisa mengadopsi kata kata baru itu kedalam kamus kosa kata bahasa Indonesia . 2. Laju perkembangan media social (medsos) yang pesat, memungkinkan orang saling bertukar informasi dan saling berinteraksi satu sama lain. Tentu saja komunikasi bisa berjalan bila kedua belah pihak paham akan bahasa masing-masing. Misal di dunia medsos ada system penerjemah untuk masing masing bahasa. Dan di harapkan pihak- pihak yamg terkait memberikan pelayanan yang terbaik untuk membuat mesin penerjemah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baku. Selain bahasa yang sederhana juga mudah dipahami pemakainya. Pada kenyataanya saat ini, pengguna sosial media masih belum mengikuti aturan berbahasa tersebut. Mereka cenderung mengabaikan segi etika berbahasa dan semau gue. Konten konten chatting, kadang tidak sopan dan tidak mencerminkan masyarakat Indonesia yang terkenal berbudaya tinggi dan santun. Inilah yang sebenarnya merusak citra bahasa Indonesia di mata dunia. Budaya Copas konten tanpa berpikir terlebih dahulu apakah pemiliknya ataukah belum masih berlaku di masyarakat. Ini harus di batasi. Masyarakat harus dipahamkan bahwa lebih bermartabat menulis konten sendiri daripada men-share atau meng-copas dari tulisan orang lain. Peran pemerintah diperlukan untuk memberi payung hukum yang tegas tentang penggunaan bahasa yang baik dan benar di dunia medsos. Tegas, mengandung makna harus ada sanksi yang jelas dan tegas bagi pengguna yang keliru atau melanggar. 2. Pemerintah harus mampu membuka peluang bagi warga masyarakatnya berkreasi dan dan berinovasi. Masyarakat diprovokasi agar membuat sesuatu dan mendorong seluas-luasnya di dunia medsos. Dengan menggunakan bahasa Indonesia selaras dengan aplikasi yang di gunakannya. Konten konten yang di gunakan misalnya harus dalam bentuk sederhana, menarik dan sesuai kaidah yang benar. Bahasa tidak boleh vulgar. Orang luar akan memandang tidak saja norak tetapi juga akan merendahkan bahasa Indonesia. Untuk itu di perlukan adanya kesadaran dari masyarakat Indonesia untuk berbahasa yang bak dan benar, Dalam arti tidak bercampur aduk, berbaur antara bahasa daerah dan dialek dialek daerah tertentu yang bisa mengaburkan keelokan bahasa Indonesia. 3. Untuk kalangan bisnis misalnya, harusnya diciptakan aturan khusus bagi para pencari kerja dari luar negeri untuk wajib berbahasa Indonesia. Ini penting, sebagai upaya agar bahasa Indonesia memegang peranan penting bagi mereka. Demikian juga dengan penanam modal asing di Indonesia di wajibkan untuk belajar dan berbahasa Indonesia agar keberadaaan bahasa kita di segani dan mendapat tempat di hati masyarakat dunia. Saya bangga terhadap para pengembang perumahan di sini karena sudah mengikuti anjuran perintah agar membuat nama-nama Indonesia untuk proyek proyek perumahan rakyat yang di bangunnya, sehingga nama-nama Indonesia muncul di berbagai iklan perumahan rakyat. Bukan lagi menggunakan nama-nama bahasa asing. Tetapi pada kenyataannya, masih banyak para pengembang yang mengabaikan seruan ini. Disinilah pentingnya, pemerintah harus terus mendorong dan mengontrol kebijakan yang dibuatnya tersebut. 4. Bagi orang luar yang sedang mempelajari kebudayaan Indonesia, yaitu kaum akademisi dan para pelajar, serta sukarelawan dari luar negeri, diwajibkan untuk berbahasa dengan baik dan benar. Sekali lagi peran pemerintah di perlukan untuk membuat aturan hukumnya. banyak universitas dari luar negeri juga sudah memasukkan bahasa Indonesia di kurikulum mereka . Tidak hanya universitas, sekolah-sekolah menengah luar negeri juga mengajarkan bahasa Indonesia pada penduduknya. Ada kira kira 45 lebih Negara Negara yang sudah mengajarkan bahasa Indonesia di negaranya (sumber era.id). Wow, sungguh menakjubkan. Artinya bahasa Indonesia sangat di perlukan oleh masyarakat dunia pada saat ini. 5. Medsos memperpendek jarak dan mempererat komunikasi antar bangsa sehingga mempermudah perkawinan antar dua negara berbeda bahasa. Sehingga mau tidak mau mereka saling belajar bahasa mereka masing-masing. Harusnya ada aturan bahwa orang luar negeri yang menikah dengan orang Indonesia harus bisa berbahasa Indonesia. Aturan ini bukannya tidak mungkin di terapkan. Ini adalah salah satu peran pemerintah membantu peningkatan penggunaan bahasa Indonesia di dunia internasional. Saya berkeyakinan bahwa bahasa kita akan mendunia dan itu bukanlah isapan jempol belaka. Asal semua elemen bangsa sadar akan betapa berharganya bahasa nasional mereka yaitu salah satunya untuk mempertinggi prestise negara kita di mata dunia. Bahasa Jawa saja mulai di kenal di beberapa Negara. Mengapa bahasa Indonesia tidak? Faktanya menurut dia adalah banyaknya orang dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan mereka belajar bahasa Indonesia. Baik itu sebagai turis atau pekerja atau kalangan akademisi. Ada cerita lucu yang sering saya jumpai berkenaan dengan turis yang datang ke Indonesia. Ketika sedang piknik ke Bali, saya berkeinginan bisa mempraktikkan bahasa Inggris dengan orang asing. Sebegitu susahnya saya mengumpulkan seluruh keberanian untuk berkomunikasi dengan mereka tetapi ternyata saya kelabakan sendiri manakala turis yang mau saya ajak berbicara itu pandai berbahasa Indonesia. Saya kaget dan jadi malu sendiri. Akhirnya kami pun becakap cakap dalam bahasa Indonsia sesekali saya bertanya dalam bahasa Inggris. Ada rasa bangga dalam hati saya ternyata mereka sudah lama belajar bahasa Indonesia. Saya bertanya apa alasan mereka belajar bahasa Indonesia. Mereka mengatakan bahwa mereka sangat tertarik dengan masyarakat Indonesia dan kebudayaannya yang beraneka ragam. Mereka ingin mengenal lebih dekat. Karena itu mereka mempelajari bahasa persatuannya supaya bisa dengan mudah mempelajari bahasa daerah dan kebudayaannya masing masing. Kesimpulan saya adalah bahwa sebelum datang ke Indonesia setidaknya mereka sudah berbekal bahasa Indonesia, paling tidak mereka mempelajarinya terlebih dulu agar mereka mampu berkomunikasi dengan semua orang yang berkepentingan dengannya, misalnya ketika dia mau pergi berbelanja atau lainnya. Kemungkina bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan internasional sangat besar bila ditunjang oleh pejabat pemerintah dan kalangan selebriti dalam hal ini artis atau seniman. Mereka bisa mempergunakan bahasa kita itu di event event internasionl, Misal dalam pebuatan film hendaknya mampu mendobrak kalangan dunia perfilman hingga film kita mampu di di kenal di kalangan orang orang barat. Salah satu contohnya adalah film hasil kerjasama Sutradara dan pemain film Indonesia dan luar negeri sudah mempergunakan dialog bahasa Indonesia , yaitu film “ JohnWick 3”. Inilah terobosan baru yang patut di acungi jempol. Kalangan politisi dan para diplomat hendaknya mempromotori pemakaian bahasa Indonesia di forum forum internasional. Agar para nergarawan negara asing juga mengenal dan mempelajari bahasa nasional kita itu. Bukan berarti para diplomat yang keluar negeri itu tidak perlu memiliki kemampuan berbahasa asing, Melainkan ini hanyalah salah satu strategi poitik untuk menduniakan bahasa Indonesia. Selain itu, banyak perkumpulan perkumpulan baik di dunia nyata atau melalui medsos, di haruskan membuat slogan slogan Indonesia yang keren keren yng bisa menarik dunia internasional. Misalnya : pembuatan quotes, kata kata motivasi kehidupan atau lainnya, misalnya membuat komik yang bagus sehingga akan di kenal oleh para pengguna dari luar negeri. Banyak kita temui di berbagai medsos yakni YouTube, WA, FB, TWITER atau lainnya banyak yang men-share tentang konten konten itu. Sudah banyak universitas di Indonesia mengadakan program BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing), misalnya UNESA yang bekerja sama dengan universitas dari luar negeri untuk saling bertukar berkunjung belajar dan mewajibkan mahasiswanya untuk bisa berbahasa Indonesia. Pernah ada kunjungan mahasiswa dari Thailand ke SMPN 6 untuk mempelajari dari dekat pembelajaran anak anak berkebutuhan khusus di Indonesia, dalam hal ini yang ada di SMPN 6 Sidoarjo. Dalam amomg omong dengan mereka, saya menanyakan apakah mereka juga bisa berbahasa Indonesia dan mereka menjelaskan bahwa sebelum ikut program BIPA mereka wajib belajar bahasa Indonesia terlebih dahulu. Inilah bukti nyata bahwa peran pemerintah Indonesia masih sangat diperlukan untuk menjadikan Bahasa Indonesia mendunia di Abad Milenia ini. Sebagai seorang guru, Saya selalu menekankan pada para siswa agar selalu menjunjung tinggi bahasa persatuan dengan cara mempergunakannya dalam komunikasi sehari hari juga mempergunakannya untuk keperluan berinteraksi sesama teman atau relasi baik itu tertulis maupun lesan, baik offline maupun online. Kesemuanya itu dengan harapan akan banyak orang luar negeri yang bisa dan mampu berbahasa Indonesia dengan lancar seperti halnya mereka mengenal dan mampu berbahasa Inggris dengan orang dari negara lain. Penulis juga ingin mewujudkan impiannya bahwa bila suatu ketika dia bepergian keluar negeri, dia bisa berbicara dengan orang luar negeri menggunakan bahasa Indonesia. Alangkah bangganya. ------------ Data Penulis: Nama : Sri Andayani,S.Pd Pekerjaan : Guru Bahasa Inggris Instansi : SMPN 6 Sidoarjo Email : andayani15@gmail.com Hp : 081335303252

Minggu, 19 April 2020

Andil Para Penggerak Literasi Di Masa Pandemi Covid 19

Andil Para Penggerak Literasi 


Di Masa Pandemi Covid 19 Rasanya sangat memprihatinkan melihat kondisi ketidak pastian tentang kapan berakhirnya pandemi Covid 19 saat ini. Kondisi kecemasan sudah melanda semua orang. Masyarakat bingung harus melakukan apa. Ingin mengikuti anjuran pemerintah untuk tinggal dirumah namun, kebutuhan hidup menuntut mereka untuk keluar. Mereka juga butuh memberi keluarganya makan. Kepanikan ini tdak saja melingkupi masyarakat kalangan bawah, tetapi sudah menjangkiti semua kalangan. Tidak ada yang terlewati oleh teror yang dibuat oleh Covid 19. Virus ini tidak tebang pilih, semua di hinggapinya. Lama-lama masyarakat akan mengalami gncangan hebat akibat stres yang berjamaah dan berkepanjangan. 
 
Pemerintah apalagi tidak kalah stresnya. Uang Negara habis untuk di fokuskan pada penanganan kasus ini. Segala daya dan upaya dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus nakal ini. Namun bagaikan menaruh air di daun talas. Himbauan keras pemerintah itu ternyata tidak di patuhi oleh semua kalangan. Masih banyak orang yang tidak paham terhadap kondisi buruk yang sedang menimpa negara ini. Mereka lebih mengedepankan ego masing-masing. Sehingga kebijakan yang seharusnya diharapkan bisa mengerem laju penularan tidak bisa berjalan dengan mulusnya. 

Dari hari ke hari peningkatan jumlah kasus orang yang terjangkiti bertambah. Masih banyak yang bersikap masa bodoh, cuek, curiga bahkan anti patih terhadap anjuran pemerintah. Kondisi ini diperparah dengan adanya berita yang simpang siur yang belum pasti kebenarannya(hoax). Semua orang bertindak semau gue. Peran medsos mempersubur penyebaran berita hoax tersebut. Orang dengan mudahnya menyebarkan berita dari satu akun ke akun lainnya tanpa ada rasa takut mendapatkan sanksi hukum atas kelalaiannya. 

Kenapa ini terjadi? Masyarakat sudah bosan dengan situaasi yang dihadapinya. Sebagian masyarakat sudah terlalu resah ingin segera mengakhiri wabah ini. Tetapi banyak pula yang berlagak sok jagoan seolah ia kebal dengan virus ini. Akhirnya banyak yang bertindak selayak sesukanya, memberi resep-resep, jamu, obat, atau tip-tip yang sekiranya bisa mengobati orang yang terjangkiti virus ini. Ada yang bertindak seperti seorang pakar kesehatan, pakar ekonomi dan pakar sosial yang membuat statement-statement yang malah membuat masyarakat lebih bingung. Ada juga yang membuat konten-konten jenaka yang isinya sindiran, luapan kemarahan, kepanikan, dan juga pada ketidakmampuan mereka mengatasi pandemi ini. 

Lalu apa peran dari para Penggiat Literasi di masa pandemik ini? Apakah mereka ikut pada golongan yang memperkeruh kondisi atau yang meredahkan kepanikan? Atau apakah mereka justru tidak berbuat apa-apa? Tanyakanlah pada hati sendiri apa yang bisa kita sumbangkan untuk bangsa dalam kondisi ini. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Tentu saja lewat tulisan kita. Kita bangun opini yang sifatnya memberi kesejukan. Kita beri mereka tulisan yang mendidik. Kita beri pemahaman pada masyarakat bahwa negeri kita sedang diuji oleh Allah dengan sesuatu yang natural. Semua orang harus berbesar hati dan sabar, patuh pada anjuran pemerintah agar bencana ini segera berakhir. Tidak menulis sesuatu yang memperkeruh situasi, memicu kecemburuan sosial di masyarakat. Membuat konten-konten ajakan atau himbauan yang lebih mementingkan ikatan kerukunan sosial kebangsaan bukan malah membuat perpecahan. Memberi wawasan yang cerdas pada masyarakat untuk lebih banyak melakukan kegiatan di rumah untuk memperbaiki kualitas ibadah dan keperdulian dengan masyarakat sekitar. 

Kesulitan ekonomi selayaknya bukan menjadikan seseorang lebih mementingkan diri sendiri dengan cara menumpuk sembako di rumah karena ketakutan akan adanya masa karantina yang diperpanjang. Menghimbau masyarakat agar bertindak sewajarnya saja tidak berlebihan. Megingatkan masyarakat agar menengok tetangga kanan-kirinya jika membutuhkan pertolongan. Intinya tugas para pegiat literasi ialah membuat situasi dan kondisi nyaman dan aman di tengah-tengah masyarakat. Melalui tulisannya pegiat Literasi mampu menginspirasi dan mendidik masyarakat untuk bertindak lebih cerdas dan bijaksana. 

Sabtu, 28 Maret 2020

Corona Mempererat Ikatan Keluargaku

Corona Mengikat Erat Keluargaku

Wabah Corona sudah membuat gonjang ganjing di jagat maya, sehingga masyarakat menjadi bingung tidak karuan. Anjuran  untuk tinggal di rumah menjadi solusi terbaik  untuk menghentikan wabah ini.Sebagian orang paham, namun sebagian lainnya masih bingung terutama yang memiliki  mata pencaharian swasta kecil  atau pekerja harian lepas.

Aku memanfaatkan saat saat berharga ini di rumah dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Selain mengajar muridku melalui Daring sebagai kegiatan utamaku, aku  bersama keluargaku, keluarga adikku,  kakakku semuanya, kita  berkumpul dirumah induk, rumah ibu. 

Kita semua bekerja  saling membantu  memasak, membuat  kue, mengaji, dan bernyanyi juga menceramahi anak anak dan keponakan yang masih kecil, kita bercengkerama bersama. Betapa hal ini  momen yang sangat berharga bagi keluargaku. Kita yang jarang sekali bekumpul, kecuali di saat hari Raya atau ketika ada hajatan keluarga. Kita selalu disibukkan oleh urusan keluarga masing. 
Aku  melihat wajah ibuku begitu bahagianya. Beliau memandangi wajah kita satu persatu, anak-anaknya, cucu-cucunya, juga cicit dan sanak keluarga lainnya. Betapa Corona ini menakutkan semua orang tapi juga merekatkan ikatan keluargaku sehingga ikatan yang semula longgar menjadi kuat dan tak mudah terpatahkan  oleh badai apapun itu.