Minggu, 19 September 2021

"Tempe" dan Kenanganku Tentangnya


Tempe dan Kenanganku Tentangnya
 Oleh
Sri Andayani


Tempe, siapa yang tidak kenal dengan kata itu.  Tempe merupakan nama jenis makanan dari Jawa yang terbuat dari bahan dasar kedele yang difermentasikan sehingga menjadi makanan lauk yang bernilai  gizi tinggi. 

Jika mendengar kata tempe, aku teringat pada sosok wajah yang manis dan  mata yang selalu berbinar cerah. Yang kuingat namanya sangat singkat, namun sarat makna. Sebuah nama jawa yang khas, memberi makna pada pemiliknya,Sugeng

Sebuah nama dari gabungan kata"Su" yang dalam bahasa jawa artinya sangat, lebih, selalu, paling, unggul dan terbaik dan Ageng yang artinya besar, agung, hebat,mulia. Mungkin itu sebagai doa dari orang tuanya untuk putranya agar menjadi seorang yang hebat dan mulia suatu hari nanti. 


Dan memang benar Sugeng merupakan seorang yang sangat hebat dalam segala hal. Dia cerdas, tangkas, cekatan baik dalam bertindak maupun berpikir. Dia juga seorang pribadi yang sangat baik dan sederhana, selalu hormat dan patuh pada guru dan orang tua. 


Kepribadiannya sangatlah bagus. Sangat tepat bila ia di pilih menjadi siswa teladan karena semua kriteria kebaikan ada padanya. Semua guru dan teman-temannya sangat bangga padanya. 


Entah itu kebetulan atau memang sengaja, keempat saudaranya yang juga siswa-siswaku diberi nama sederhana dan berawalan "Su", antara lain, Subekti, Susilo,dan Sudarma. Keempat bersaudara itu adalah anak-anak yang pintar dan cerdas. Walaupun  orang tua mereka sehari-hari  memberi makan mereka hanya dengan lauk "tempe". Tetapi mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas. Merekapun tidak suka makan dengan lauk lainnya. Kenapa? Karena orang tua mereka memang pembuat dan penjual tempe. Bisa dikatakan  bahwa tiada hari tanpa tempe. 


Namun demikian mereka sangat bangga dengan kehidupan mereka. Keempat anak-anak tersebut terbukti merupakan anak-anak berprestasi di sekolahku. Mereka selalu peringkat pertama di kelas bahkan di sekolah.  Sampai sampai ada gurauan dari para guru"Mereka anak-anak unggulan, ibunya disuruh hamil terus saja biar terlahir bibit-bibit unggul lagi untuk sekolah ini ya",demikian celotean teman-temanku sesama guru ketika jam istirahat. 


Kemudian aku menimpali"pastilah ini karena tempe ya,sehingga mereka menjadi cerdas. Tempe terbukti tidak kalah dengan makanan lain yang berprotein. Buktinya ada di hadapan kita." Begitulah obrolan kami ketika itu di kantor selepas mengajar. Dan memang benar, dari kabar yang kedengar,keempat bersaudara itu sekarang sudah menjadi orang besar/hebat di masyarakat.