Minggu, 10 Februari 2019

PANCASILA SAKTI

Pengamalan   butir -butir pancasila  dalam kehidupan sehari hari


MENGENANG PROKLAMASI

Jadikan karakter Pancasila sebagai penyelamat kebobrokan moral bangsa di abad 21

(SRI ANDAYANI)

           Apakah artinya kemerdekaan bagi bangsa ini?                                                                       
            Merdeka itu bebas berkarya
            Merdeka itu bebas bersuara dan berpendapat
            Merdeka itu bebas  menjalankan agama sesuai dengan keyakinaannya
            Tapi bebas itu bukanlah sesuatu yang tanpa batas
            Kebebasan  itu ada didalam lingkup aturan ber-Bangsa dan ber-Negara kesatuan
            Republik Indonesia
Sudah bertahun  tahun kita merdeka. Diumpamakan usia seorang manusia, pada usia ini orang bisa dibilang sudah cukup tua. Usia tua berarti orang sudah mampu merasakan asam garam , pahit dan manisnya kehidupan. Demikian juga dengan umur suatu negara . Pada usia ini, tentu negara kita sudah melewati miskin dan makmurnya taraf hidup , serta maju dan mundurnya sendi sendi kehidupan rakyatnya. Negeri ini juga sudah merasakan kekacauan dan rasa aman  dari segala bentuk gangguan yang memang hal itu merupakan salah satu bentuk dari proses perkembangan suatu Negara. Harus di ingat bahwa mendirikan sebuah negara di antara berbagai macam keberanekaragaman segi segi berbangsa dan unsur unsur pembentuknya,tidaklah mudah. Mengurus satu suku saja sulit, apalagi beribu ribu suku bangsa, beribu ribu adat istiadat, berjuta juta bahasa dan tata budaya. Disisi lain masih banyak jikalau kita membicarakan tentang perbedaan perbedaan di negeri ini.
Tetapi,semua jenis perbedaan itu dapat disatukan dibawah panji-panji pemersatu bangsa sejak dulu. Dan panji panji tersebut sudah beratus ratus bahkan beribu ribu tahun yang lalu.  Panji panji pemersatu bangsa itu sudah diwariskan oleh nenek moyang kita dengan penuh kebijkasanaan, agar bisa diwarisi oleh anak cucunya kelak. Supaya mereka bisa hidup lebih maju,makmur dan rukun dan sejahtera. Tentunya, warisan itu tidak di dapatkannya dengan mudah, tetapi melalui deraian air mata dan cucuran darah juga  pengorbanan yang sangat besar bahkan jiwa dan raga mereka. Tentulah sangat disayangkan kalau pengorbanan mereka itu kita sia siakan saat ini. Kita sebagai generasi penerus harus bisa mewarisi sifat sifat dan nilai nilai keteladan dari nenek moyang  atau  leluhur bangsa kita. Kita harus selalu ingat bahwa bangsa kita adalah sebuah bangsa yang besar,sebuah  bangsa yang hebat , yang telah di segani oleh seluruh bangsa bangsa di penjuru dunia ini.
Kita adalah sebuah bangsa yang bukan baru berdiri beberapa tahun lalu. Kita adalah warisan sebuah bangsa yang sangat besar dan hebat. Kita harus selalu ingat akan hal itu. Hanya dengan mengingatnya, kita akan selalu mengedepankan persatuan dan kerukunan diantara berbagai segi segi kehidupan bernegara. Warisan bangsa yang tak ternilai harganya itu  di ramu dan disarikan oleh oleh para pendahulu dan perintis berdirinya negara ini dan dinamakan “Pancasila”. Panca  memiliki makna lima “syila” (vokal i pendek) artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”, memiliki makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima unsur”. Dan“syiila” (vokal i panjang) artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”.Dalam bahasa  Indonesia diartikan susila .Sehingga pancasila artinya  lima aturan tingkah laku yang penting . Sekarang bagaimana menanamkan kandungan butir butir pancasila pada pelajar?
Pelajar saat ini adalah  pewaris kita kelak yang akan meneruskan perjuangan kita untuk tetap menjaga dan membangun negeri ini dengan penuh keyakinan  bahwa nanti mereka akan mampu menjaga amanah  mulia ini. Oleh karena itu semangat untuk menjaga negeri kita tercinta harus terus dibangun dikalangan pelajar yang akhir akhir ini nampak mulai kendur,(ini bisa di lihat ketika mereka sedang mengikuti kegiatan upacara bendera di sekolah mereka. Mereka terkesan tidak bersungguh sungguh dan kurang mendisiplinkan dirinya sendiri. 
Oleh kaerena itu, Karakter nasionalis harus dibangun dan di terapkan dalam kehidupan nyata. Banyak kaum pelajar yang sudah tidak mau ambil pusing dengan negerinya sendiri, cenderung ogah ogahan dan semau gue. Kesemuanya ini terjadi bukan tanpa sebab. Salah satu sebabnya  pengaruh buruk pergaulan dikalangan pelajar. Pergaulan yang sekarang ngetren dengan sebutan “pergulan dunia digital” . Artinya pelajar sekarang sudah dikuasai oleh  mesin alat pergaulan yang disebut gadzet dan tidak mau lepas darinya. Sebenarnya tidaklah buruk asal ,mereka tahu manfaatnya dari alat tersebut. Tapi banyak dari mereka yang kurang paham tentang fungsi dan cara memanfaatkan alat tersebut untuk mendapatkan informasi yang bermanfat dan menggali ilmu pengetahun  untuk kualitas mereka. Pelajar sekarang terkesan  mau enaknya saja. Tidak ada  “challenge of life “ di dalam dirinya. Yakni semangat perjuangan didalam jiwanya.  Maunya serba yang  gampang dan instant seperti juga makanan kesukaannya (”makanan instant”). Sifat malas belajar,enggan menghadapi kesulitan baik permasalahan di rumah maupun di sekolah, mau enaknya sendiri, cepat sekali mengeluh, dan mudah menyerah terhadap keulitan yang di hadapainya. Pelajar yang  seperti  ini akan gampang sekali terkena pengaruh negative dalam pergaulan: Mabuk mabukan,tawuran ,balapan liar, dan obat obatan terlarang yang sudah merambat ke dunian para pelajar,pergaulan bebas yang sudah menjadi tren dikalangan muda di beberapa daerah. Dan masih banyak lagi pengaruh negatif di masyarakat  yang terjadi saat ini.  
Kalau melihat berbagai permasalahan sosial yang marak terjadi akhir akhir ini, kita jadi miris juga. Oleh karena itu pelajar  harus kembali kepada nilai nilai  luhur bangsa ini yang sudah ditanamkan oleh generasi sebelumnya. Pelajar harus memiliki memiliki jiwa kepahlawanan dalam dirinya dalam hal apapun, sehingga mereka akan menjadi genersi tangguh ,siap menghadapi tantangan kehidupannya dengan didasari oleh jiwa dan semangat pancasila  dalam pengamalannya sehari hari.
Pancasila  Penting sekali  di terapkan di setiap sendi kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Tidak saja hanya di ucapkan, diteriakkan, keras keras setiap hari upacara  atau dipasang di dada agar semua orang tahu bahwa ia  adalah pengamal pancasila, tetapi lebih dari  itu ia  harus mampu mengamalkannya didalam kehidupan sehari-hari.  Tentu saja diperlukan adanya pemodelan atau suri tauladan dalam setiap pengamalannya. Di sinilah peranan dari setiap tokoh  atau para pemimpin negeri ini sangat diperlukan dalam usaha untuk penerapannya. Mereka adalah panutan yang setiap tindak tanduk dan tutur katanya selalu di perhatikan orang  yang dipimpinnya.
Seorang pemimpin disini bukan saja orang yang duduk dipemerintahan, tetapi meliputi semua orang yang memiliki kedudukan, tempat dan waktu yang selalu di lihat dan di jadikan panutan oleh orang lain. Mereka bisa dari semua kalangan. Ini bisa dimulai dari para pemegang kendali negara tertinggi hingga ke tingkat bawah, disemua segi segi kehidupan masyarakat, hingga tingkat terbawah yakni orang tua didalam keluarga. Keluarga sebagai unsur terbawah harus menjadi pilar terkuat dalam pembentukan pengamalan pancasila  di keluarganya. Setiap keluarga harus menerapkannya dalam keluarganya. Selanjutnya ke arah lingkungan lebih tinggi di tiap tiap RT dan Rw, sekolah,dan lembaga lembaga lain  sampai ke tingkatan yang lebih tinggi di segala sektor  dan harus mengedepankan pengamalannya. 
Pelaksanaannya ini tidaklah hanya sekedar slogan atau mainan saja tetapi harus secara serius melaksanakan semua butir butir yang terkandung didalamnya. Jangan hanya mengaku bahwa aku Indonesia ,aku pancasila tetapi sama sekali tidak tahu apa itu pancasila dan apa itu yang terkandung didalam butir butir tiap silanya. Sungguh suatu yang ironis sekali jikalau demikian. Contoh saja ,di sekolah,setiap hari senin selalu diselenggarakan upacara,dan selalu dibacakan kelima sila tersebut,akan menjadi suatu yang percuma jika hanya sekedar seremonial saja. Seharusnya dibacakan semua butir nya sebagaimana dibacakan teks UUD 45 . 
Di setiap tempat tempat umum selalu dipasang butir butir sila sila tersebut dalam bentuk poster besar , sehingga semua orang akan bisa membaca dan tentu saja  bisa mengamalkannya disetiap tempat dan waktu. Jadi dengan adanya penerapan ini , cita cita luhur bangsa ini akan tercapai. Kalau para pemimpin sudah memberikan contohnya  yang terbaik didalam  kepemimpinannya dan masyarakatnya, maka kehidupan berbangsa dan bernegara yang dicita citakan oleh Perintis negara kita akan tercapai.  Adakah niatan baik untuk mengubah kondisi menjadi lebih baik dengan cara pengamalan butir butir pancasila secara serius? Hanya inilah satu satunya resep yang bisa membawa  negara kita menjadi negara yang baldatun thoyibatun warobbul goffur,Indonesia Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar