Bagaimana menyikapi penggunaan gadzet yang
marak di kalangan pelajar akhir akhir ini?
(SRI ANDAYANI)
Apa
peran guru di dalam menumbuhkan generasi yang siap menghadapi tantangan arus
gelombang teknologi yang serba digital ini beserta dampaknya? Kemajuan teknologi
digital adalah sebagai tanda lebih meningkatnya daya pikir manusia untuk
mencapai taraf hidup yang lebih mudah dan serba cepat. Maraknya
penggunaan teknologi digital di negeri ini saat ini bagaikan jamur dimusim
hujan,senantiasa berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu. Di berbagai
sektor kehidupan baik orang maupun lembaga lembaga baik pemerintah maupun
swasta sudah mulai bergerak menuju penggunaan sarana dan prasarana digital ini. Demikian juga
di dunia pendidikan, entertainment,dan masih banyak lagi sektor.
Mau tidak mau semua orang akan
berpaling dari penggunaan teknologi tradisional kearah teknologi digital yang
saat ini merupakan satu tuntutan hidup bagi semua orang. Salah satu
teknologi digital yang sangat pesat perkembangannya yaitu gadzet. Detik demi
detik perubahan menuju kesempurnaan dari teknologi digital ini terus berkembamg
seiring dengan keinginan manusia untuk hidup menjadi serba mudah ,cepat dan ,efisien. Sehingga di kalangan
pengusaha gadzet selalu berusaha menciptakan fitur fitur terbaru untuk bisa
menarik pemakai teknologi ini .
Kita
sekarang ini berada didalam taraf sedang gencar gencarnya menggunakan teknologi
digital .Rakyat Indonesia ibaratnya sedang mengalami demam teknologi digital
yang mau tidak mau harus kita lalui bersama . Oleh karena itu tentu saja ada
sisi positif maupun sisi negatifnya. Sisi positif tentu saja memberikan
dampak kemajuan pada berbagai pelayanan sosial masyarakat. Sedang sisi
negatifnya juga tidak kalah banyaknya.Terutama penggunaan gadzet dikalangan
pelajar. Dengan
maraknya berbagai media sosial, berbagai bentuk permainan ,digital,dan masih
banyak sarana lainnya.Disinilah letak peran serta guru sangat diperlukan
sebagai garda terdepan untuk menghadapi
dampak negative arus gelombang perkembangan teknologi digital di kalangan pelajar.
Sudah sanggupkah kita para guru memikul beban berat itu?
Guru
sebagai garda terdepan dalam menciptakan generasi muda yang mumpuni yang sanggup
memiliki, mengelola,dan
menciptakan teknologi di negeri sendiri. Guru juga harus melek teknologi dan harus selalu
mengikuti laju perkembangan teknologi, jika ingin menciptakan generasi
yang melek dan siap tempur didalam arus gelombang teknologi
sekarang ini.
Bagaimana bisa mengawal siswanya kalau diri sendiri belum mampu? Untuk
itulah semangat belajar
untuk menguasai teknologi
sangat penting ditumbuhkan dikalangan guru.
Selain
dari dalam diri guru itu sendiri, sekolah sebagai wadah bagi guru dalam mengelolah
kemampuannya harus selalu mendorong para guru untuk belajar dan memberi peluang
bagi guru untuk belajar dengan cara menyediakan pelatihan pelatihan dan
memberikan waktu bagi guru untuk menyempatkan belajar. Belajar tidak harus
keluar dari lingkup sekolah tetapi bisa didalam lingkup sekolah dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah serta memanfaatkan tenaga
ahli IT yang dimiliki tiap sekolah. Dengan cara
seperti ini niatan baik untuk memajukan guru dalam menguasahi teknologi baru
akan terwujud.
Lalu
apa tugas pendidik sebagai pewaris dan penerus cita cita luhur perintis negeri
ini ditengah hiruk pikuknya kemajuan teknologi yang seolah olah terus
melaju tanpa bisa dibendung lagi? Bagaimanakah cara pendidik menangani penggunaan
teknologi digital terhadap anak anak didik kita agar mereka tetap berada pada
koridor yang sesuai dengan aturan kita bersama? Bagaimanakah caranya agar kita
tidak was was setiap kali mereka bermain gadzet ?
Tentunya
kita harus memikirkan cara yang tepat untuk memberikan rambu rambu atau batasan
bagi mereka . Maka diperlukan kerja sama
dari semua pihak ,baik pemerintah dalam hal ini dinas
pendidikan yang berhak dan berkewajiban membuat
aturan-aturan maupun pihak pihak lain yang ikut bertanggung jawab, antara lain kepala sekolah ,guru
dan komite sekolah . Jika semua pihak sudah saling berkomitmen untuk menegantisipasi
segala hal yang berkenaan dengan dampak negatif dari penggunaan gadzet itu,
maka diharapkan semua siswa akan aman dan terbebas dari hal hal yang tidak
diinginkan.
Sejauh ini sudah banyak kita jumpai kekacauan
yang disebabkan penggunaan gadzet yang keliru,terutama dikalangan pelajar. Dampak dampak
negative sudah kita rasakan,antara lain pelajar menjadi pemalas karena
keseringan memakai HP
hingga lupa waktu untuk belajar,main game on line, kencan buta, menirukan ucapan ucapan yang tidak
seharusnya, menyebarkan atu mengupload gambar atau vidio sembarangan tanpa
berpikir itu baik atau buruk bagi dirinya atau merugikan banyak orang, dan
masih banyak lagi kerugian lainnya. Demikian juga di media sosial, segala kata
buruk, ucapan
dan makian yang sering kali menyebabkan orang lain tersinggung yang pada
akhirnya menjadi sebab timbulnya perpecahan di kalangan mereka .Dan secara tidak sengaja ucapan
ucapan yang biasa mereka gunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
teman teman mereka di MEDSOS seringkali terlontar di dalam kelas.
Sehingga kadang ketika berbicara dengan guru mereka secara otomatis saja
menggunakan kata kata itu. Padahal kata kata itu sering kali bernada kasar dan
tidak sopan untuk diucapkan terhadap guru. Itulah salah satu contoh buruk
akibat penggunaan gadzet di kalangan anak sekolah. Di tiap sekolah sebenarnya
sudah punya aturan tentang pelarangan penggunaan gadzet di kelas. Namun ,terkadang
ada kalanya itu dilanggar oleh pelajar karena beberapa sebab. Ada ada saja
alasan yang mereka lontarkan untuk menutupi keberatan mereka terhadap aturan
tersebut. Misalnya,kunci lokernya hilang atau pada jam pertama guru belum
mengecek apakah siswa sudah mengumpulkan gadzet ataukah sudah. Dan masih seribu
kali alasan mereka agar tidak melepaskan gadzet mereka.
Untuk itulah
perlu dipertegas lagi pelaksanaan aturan . Kedisiplinan harus terus ditegakkan
dan perlu dukungan semua pihak. Kalau tidak, percuma saja aturan dibuat kalau
tidak dilaksanakan dengan betul. Dan perlu sekali untuk selalu mengontrol pelaksanaannya agar cita cita bagus untuk
mewujudkan generasi emas dimasa masa depan akan tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar